Jumat, 12 Februari 2016

PERBEDAAN PENDEKATAN KUANTITATIF DENGAN KUALITATIF DARI ASPEK KEILMUAN DAN METODOLOGIS

PERBEDAAN PENDEKATAN KUANTITATIF DENGAN
KUALITATIF DARI ASPEK KEILMUAN DAN METODOLOGIS


       Apabila disimak tulisan Bogdan dan Biklen 1982 dalam Faisal 1990:28-30, maka
nampak ada perbedaan baik pada tatanan ilmu atau pun proses penelitiannya. Namun
pada pandangan penulis terlihat rongga-rongga nuansa yang nampak longgar di mana
terjadi saling tumpang tindih antara keduanya. Sekaligus hal ini berarti arah kesamaan
dan arah penggabungan pada kedua pendekatan ini. Ada 15 aspek yang diperhadapkan
antara pendekatan kuantitatif dan kualitatif pada nuansa ketajaman. Kelima belas aspek
tersebut ialah sebagai berikut.

1. Aspek Pendekatan Metodologis
Pada pendekatan kuantitatif, jenis-jenis bidang pendekatan ialah eksperimen, hard
data, empirik, positivistik, fakta nyata di masyarakat dan statistik, eksperimen,
survai, interview terstruktur, dan seterusnya.
Pada pendekatan kualitatif, jenis-jenis bidang pendekatan ialah etnografis, tugas
lapangan, soft data, interaksionisme simbolik, naturalistik, deskriptif, pengamatan
dengan keterlibatan peran, phenomenologik, data dokumenter, studi kasus, studi
sejarah deskriptif, dan studi lingkungan kehidupan, observasi, review dokumen,
partisipan observer dan story.

2. Aspek Konseptualisasi
Pada pendekatan kuantitatif, jenis-jenis konseptual kunci ialah variabel, validitas,
reliable, signifikansi, hipotesis, replikasi, dan seterusnya. Pada pendekatan
kualitatif, jenis-jenis konseptual kunci ialah: makna, akal sehat, pengertian, batasan
situasi, fakta kehidupan sehari-hari, proses, kontruksi sosial, dan sebagainya. Pada
umumnya pendekatan kunci berasal dari obyek penelitian alamiah dan biarlah apa
adanya, jangan diintervensi, ataupun diubah.

3. Aspek Tokoh-tokoh Pelopornya
Pada pendekatan kuantitatif, tokoh-tokoh beraliran positivistik seperti Emile
Durkhein, L. Guttman, Fred Kerlinger, Donald Cambell, dan Peter Rossi. Rata-rata
beliau adalah ahli yang percaya pada ilmu pasti dan eksak dengan rumus-rumus
kuantum yang kuat.
Pada pendekatan kualitatif, tokoh-tokoh beraliran Pragmatik seperti Max Weber,
Charles Horton Cooley, Harold Garfinkel, Margaret Mead, Anselm Strauss,
Herbert Blumer, Erving Goffman, George H. Mead, dan Burney Glaser.
Kebanyakan dari mereka, walaupun ada yang ahli ilmu-ilmu eksak, ialah dari jenisjenis
ilmu kemanusiaan misalnya kedokteran, psikologi, sosiologi, antropologi,
ekonomi dan kebudayaan.

4. Aspek Orientasi Teoretik
Pada pendekatan kuantitatif dasar teorinya ialah struktural fungsional, positivisme,
behaviorisme, logika empirik dan sistem teoritik. Mereka mengutamakan teori yang
tersistematik, jelas dan pasti.
Pada pendekatan kualitatif, dasar teoritiknya ialah simbolik interaksionisme,
etnometodologi, phenomenologik, kebudayaan, dan sebagainya. Para kualitan ini
mengutamakan bukan teori yang pasti atau mapan, mereka berteori tentang
fenomena-fenomena manusia dari aspek simbol, etnik, dan seterusnya. Sesuatu yang
dapat saja berubah, bahkan ada aliran ekstrim yang kualitatif dengan meniadakan
teori dalam penelitian.

5. Aspek Jenis Ilmunya
Bidang ini agak terbaur dan berubah secara nuansa (range), artinya sulit untuk
menspesifikan (koridor, kotak) ilmunya an sich. Namun kecenderungan ada ilmuilmu
yang memiliki pendekatan ambivalen sekaligus.
Kecenderungan kuantitatif terdapat pada ilmu-ilmu teknik, pasti dan alam, ekonomi,
psikologi, sosiologi, computer science, dan seterusnya.
Kecenderungan kuanlitatif terdapat pada ilmu-ilmu humaniora, sejarah, sosiologi,
anthropologi, ilmu kebudayaan, dan seterusnya. Akhir-akhir ini ada ilmu yang
memiliki pendekatan kedua-duanya seperti sosiologi, kedokteran, perilaku, ekonomi
deskriptif, dan seterusnya.

6. Aspek Tujuan atau Target
Pada pendekatan kuantitatif arah dan fokus suatu penelitian ialah melalui uji teoritik,
membangun atau menyusun fakta dan data, deskripsi statistik, kejelasan hubungan
dan prediksi. Berarti tiap langkah mengutamakan aksioma, rumus, dan soal-soal
penyelesaian dan mengatasi persoalan secara langsung.
Pada pendekatan kualitatif arah dan fokus suatu penelitian ialah membangun teori
dari data atau fakta, mengembangkan sintesa interaksi dan teori-teori yang dibangun
dari fakta-fakta mendasar (grounded) mengembangkan pengertian, dan sebagainya.
Berarti tiap langkah mengutamakan proses, apa adanya dan tanpa dibatasi normanorma,
rumus, dan seterusnya.

7. Aspek Korelasi dengan Responden
Pada pendekatan kuantitatif diperlukan ukuran short term atau long term, jarak
dengan yang diteliti, menilai sebagai peneliti penuh terhadap yang diteliti, dominasi
pada peneliti, dan seterusnya. Mereka menghadapmukakan peneliti orang dan
diteliti obyek dengan aneka ulah, aturan dan norma.
Pada pendekatan kualitatif diperlukan hubungan yang sederajat dan tidak terbatas
atau membedakan antara yang meneliti dan diteliti. Hubungan ialah emphatik,
equilitarian, kontak yang intensif, interview mendalam, dan sebagainya. Mereka
yang meneliti harus tenggelam atau sama derajat dengan yang diteliti. Bila perlu
mereka berkedok sebagai informan rahasia di tengah penelitiannya. Mereka
“penetrating” (menembus) di tengah masalahnya.

8. Aspek Instrumen dan Perlengkapan
Pada pendekatan kuantitatif, maka perlengkapan seperti kuesioner, inventories,
komputer, indeks, pengukuran dari rumus-rumus, dan seterusnya. Jelas mereka
menerapkan aplikasi teknik rumus dan kepastian.
Pada pendekatan kualitatif, maka perlengkapan seperti tape recorder, audiovisual,
dan seterusnya yang diperlukan. Mereka menganggap “The researcher is often the
only instrument”.

9. Aspek Pendekatan terhadap Populasi
Pada pendekatan kuantitatif dipergunakan rechecking berupa kontrol, validitas,
reification, obtrusiveness, dan seterusnya. Mereka mempergunakan kontrol yangjelas dengan pengulangan proses menuju pada kebenaran tujuan penelitian. Pada
pendekatan kualitatif dipergunakan time consuming, reduksi data, reliabilitias, dan
seterusnya.

10. Aspek Desain
Pada pendekatan kuantitatif, mereka menginginkan disain yang terstruktur,
terorganisasi, urut, bagan yang sistematik. “Design is a detailed plan of operation”.
Pada pendekatan yang kualitatif, mereka menginginkan disain yang fleksibel,
umum, dan muncul dengan sendirinya. “Design is a punch as to how to you might
proceed”. Oleh karena itu disain pendekatan kualitatif tidak pernah uniform atau
seragam.

11. Aspek Penggalian Data Lapangan
Pada pendekatan kuantitatif, penggalian data dilakukan melalui coding kuantitatif,
perhitungan, pengukuran, dan statistik. Kesemuanya diaplikasikan pada patokan
umum dan diukur dengan patokan tersebut, untuk dinyatakan pembuktian diterima
atau ditolak.
Pada pendekatan kualitatif, penggalian data dilakukan melalui deskripsi obyek dan
situasi, dokumentasi pribadi, catatan lapangan, fotografis, istilah-istilah atau jargonjargon
kerakyatan, dokumentasi resmi, dan sebagainya. Tidak ada patokan absah
dari peneliti, semua proses dianggap absah asal itu terjadi benar-benar (empirik)
dan patokan baru diadakan setelah semua peristiwa terjadi.

12. Aspek Pengambilan Sampel
Pada pendekatan kuantitatif, jumlah sampel harus terseleksi jelas, dengan cara acak,
terstruktur, mana yang kelompok eksperimen dan mana yang kelompok kontrol.
Sampel harus mewakili populasi (representatif).
Pada pendekatan kualitatif, jumlah sampel tidak perlu besar, namun purposiveness,
dapat berwujud sistem bola salju, analisis isi, historiografi, dan biographical
evidence.

13. Aspek Analisa Data
Pendekatan kuantitatif memakai penyimpulan analisa data berdasar deduksi,
kesimpulan dari suatu koleksi data, akhirnya dihitung melalui perhitungan statistik.
Analisa data kuantitatif membentuk batasan yang diterima atau ditolak oleh teori
yang telah ada.
Pendekatan kualitatif memakai penyimpulan konsep, induktif, model, tematik, dan
sebagainya. Analisa data kualitatif dapat membentuk teori dan nilai yang dianggap
berlaku di suatu tempat.

14. Aspek Keabsahan Data
Pendekatan kuantitatif memakai kontrol berupa alat statistik, pengukuran, dan hasilhasil
yang relevan dengan rumus yang berlaku.
Pendekatan kualitatif memakai kontrol berupa negative evidence, triangulasi,
kredibilitas, dependabilitas, transferabilitas, dan konfirmabilitas. Alat-alat pada
pendekatan berupa aktivitas paska penelitian untuk lebih meyakinkan dengan
mengulang pemeriksaan data, bertanya obyektif pada para ahli, hubungan-hubungan
yang pasti, kepercayaan yang berulang-ulang mempola, dan seterusnya.

15. Aspek Penulisan Laporan
Pendekatan kuantitatif menulis laporan menurut bagan formal tetap, isi yang tetap,lengkap dan merupakan hasil laporan dan hasil uji dengan perhitungan dari lapangan
penelitian yang empirik. Pendekatan kualitatif menulis laporan menurut logika penulis dalam urutan
laporannya. Isi tidak menurut formalitas yang tetap, namun berupa rangkaian
stories yang dapat dipertanggungjawabkan oleh peneliti, terdiri dari story dengan
penulisan yang dapat saja saling tumpang tindih namun bermakna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar